Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tahun 2012
Menurut BPS pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 sebesar 6,11 %, angka
ini turun dibandingkan tahun 2011. Hal ini dikarenakan beberapa faktor:
- Ekspor
Ekspor tersebut turun karena harga komoditas, permintaan global yang
menurun akibat krisis ekonomi Menurunnya ekspor banyak terjadi di
produk – produk komoditas utama yaitu kelapa sawit mentah, timah ,
tembaga, karet.
- Harga minyak dunia
Harga minyak dunia berfluktuatif melihat perkembangan di timur tengah
yang terutama terjadi di Iran. Ketergantungan Indonesia pada import
minyak berakibat buruk pada pertumbuhan ekonomi di Indonesi
- Krisis hutang eropa
Adanya krisis global dipicu kesulitan keuangan di zona eropa
menyebabkan menurunnya ekspor di Indonesia, kerena eropa merupakan salah
satu tujuan ekspor utama Indonesia.
TAHUN 2011
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat menjadi 6,5 % hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
- Ekspor
Dari data Badan Pusat Statistik jumlah ekspor pada tahun 2011
meningkat dibandingkat tahun 2010 . Hal itu dapat dilihat dari jumlah
ekspor pada tahun 2010 sebesar 1,074,568.70 miliar dan pada tahun 2011
meningkat menjadi 1,221,229.00 miliar . Terjaganya kinerja ekspor tidak
terlepas dari keberhasilan upaya diversifikasi negara tujuan
ekspor,khususnya ke negara-negara emerging markets di Asia
seperti Cina,India dan Malaysia.Dengan diversif kasi tersebut ekspor
mampu tumbuh tinggi mencapai 13,6%, jauh di atas historisnya 7,5%.
- Meningkatnya tingkat konsumsi
Konsumsi rumah tangga tahun 2011mampu tumbuh sebesar 4,7%, yaitu
sebesar 1,369,881.04 lebih tinggi dari rata-ratanya 4,4%.hal ini
didukung Daya beli yang tetap terjaga, sejalan dengan tingkat inflasi yang cukup rendah serta pendapatan masyarakat yang meningkat.
- Pendapatan masyarakat meningkat
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup kuat selama tahun 2011
didukung oleh perbaikan daya beli masyarakat. Meningkatnya pendapatan
masyarakat yang secara langsung meningkatkan daya beli masyarakat,
sehingga hal itu mendukung kenaikan tingkat konsumsi di suatu negara.
Secara umum perbaikan penghasilan masyarakat tercermin dari meningkatnya
pendapatan per kapita yang kini telah mencapai 3.543 dolar. Hal
tersebut sejalan dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor
formal dan meningkatnya jumlah pekerja berpenghasilan menengah ke atas.
- Inflasi
Inflasi pada tahun 2011 dapat dikategorikan sebagain inflasi ringan
karena inflasi kurang dari 10% selama 1 tahun. Inflasi memiliki dampak
positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan
pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung
dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah,
yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
- Jumlah pengangguran
Berdasarkan data BPS pada Agustus tahun 2011 jumlah pengangguran
terbuka menurun apabila dibandingkan pada Agustus 2010, yaitu dari 7,14%
menurun menjadi 6,56%. Hal ini juga menyebabkan Peningkatan kinerja
ekonomi domestik khususnya konsumsi didukung besarnya potensi pasar
domestik yang diantaranya bersumber dari peningkatan daya beli,
bertambahnya penduduk kelas menengah ke atas, dominannya penduduk usia
produktif, dan meningkatnya porsi pekerja di sektor formal.
- Kondisi politik dan keamanan dalam negeri stabil
Relatif stabilnya kondisi politik dan keamanan dalam negeri pada
tahun 2011 menyokong tingginya kinerja perekonomian pada saat itu.
Kondisi tersebut pada akhirnya meningkatkan optimisme dunia usaha baik
dari dalam maupun luarnegeri sehingga mendorong peningkatan kinerja
investasi.
- Pertumbuhan sector tradables
Sektor tradable adalah sektor yang dapat menghasilkan devisa ( baik
dari jasamaupun barang ) dan dapat meningkatkan standar hidup ( living
standard)masyarakat. pertumbuhan sektor tradables mengalami peningkatan, Pada tahun 2011 pertumbuhan sektor tradables mencapai 4,5%. Sektor tradables terdiri
dari sketor pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri
pengolahan.meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya 4%. Penyumbang terbesar dari sector tradables adalah sector
industry. Permintaan yang tetap kuat,baik dari domestik maupun
eksternal, serta iklim investasi yang semakin kondusif telah
meningkatkan optimisme kegiatan di sektor industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar